SURABAYA - Dalam relationship, ada hal yang harus dilakukan termasuk penyesuaian emosional. Hal tersebut dilakukan agar romantisme hubungan bisa tercapai dan bertahan lama. Lalu, apa itu penyesuaian emosional?
Pengertian Penyesuaian Emosional
Penyesuaian emosional adalah memahami emosi yang mendasari sikap pihak lain dalam hubungan. Memahami hal ini sebenarnya sebuah keharusan yang ada di setiap hubungan. Tidak hanya hubungan cinta sentimental, namun hubungan keluarga, relasi pertemanan, dan berbagai jenis hubungan lain.
BACA JUGA:
Penyesuaian emosional jadi hal penting karena apa yang dilakukan dan dikatakan tidak selalu mencerminkan emosi mereka secara akurat.
Pendapat Ahli
Dr. Gleb Tsipursky, ahli saraf kognitif dan penulis, mencontohkan, seseorang mungkin mengalami hari yang buruk di tempat kerja dan menumpahkan kopi di baju ternyaman. Kemudian ketika pulang, mungkin Anda tak menyapa pasangan dengan ceria seperti biasanya. Bahkan berkata kasar dan tidak hangat. Padahal Anda tahu bahwa hari yang buruk bukan kesalahan mereka.
Jika pasangan Anda tidak mempermasalahkan perilaku Anda yang tidak tenang, mereka mungkin memahami emosi yang mendasari sikap Anda. Itu menunjukkan bahwa Anda dan pasangan selaras secara emosional. Penyesuaian emosional merupakan fondasi kuat dari hubungan.
Membangun Penyesuaian Emosional
Untuk membangun penyesuaian emosional, sangat penting untuk menerapkan serangkaian strategi perilaku yang akan membantu Anda memahami orang lain lebih baik seperti berikut.
1. Berhati-hati dengan pikiran
Pikiran berkaitan dengan banyak aspek, termasuk perasaan. Saran Tsipursky, lebih baik menghadapi kebenaran secara langsung dan mengatasinya daripada membiarkannya menyabot hubungan dalam jangka panjang.
Karena masalah yang menghantui atau masalah yang belum terselesaikan dapat melukai hubungan langgeng Anda dan pasangan.
2. Setiap manusia unik
Tiedak peduli seberapa banyak kesamaan yang dimiliki, bahkan sahabat terbaik, kekasih terhebat, dan pasangan paling dipercaya akan memiliki beberapa hal yang tidak cocok.
Ini bukan hal buruk, tetapi menyadari bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas bisa membantu menumbuhkan penyesuaian emosional. Sebab, bagaimanapun tetap perlu menghormati dan tetap melanjutkan upaya untuk menjaga hubungan.
3. Komunikasi jangan sampai terhambat
Komunikasi yang baik, ialah berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Segala sesuatu yang menghalangi untuk saling terbuka dianggap sebagai penghalang komunikasi. Bersikap terbuka artinya memastikan bahwa Anda memiliki gagasan yang jelas tentang harapan Anda dan pasangan.
Termasuk hal-hal kecil seperti preferensi, pilihan gaya hidup, hingga hal-hal yang lebih besar seperti tujuan karier, pernikahan, dan memiliki anak. Alasan kenapa harus mengetahui hal tersebut, untuk mengukur kelangsungan jangka panjang hubungan Anda.
4. Harus punya batasan, privasi, dan resolusi konflik
Ketiga hal ini, batasan, privasi, dan resolusi konflik, berkaitan satu sama lain. Ketika Anda dan pasangan saling percaya, artinya mengizinkan satu sama lain untuk menetapkan batasan dan privasi. Dan lagi, hindari membuat asumsi dan selalu terbuka saat menghadapi keraguan karena akan membuat tidak nyaman.