KEDIRI – Sebagai langkah antisipasi menyambut kedatangan Pekerja Migran, Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan sejumlah persiapan, salah satunya berupa tempat karantina.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan bahwa tempat karantina berada di tiap kelurahan. Saat pekerja migran pulang, sesuai prosedur, mereka akan langsung dikarantina dan harus dites PCR tanpa pungutan biaya.
BACA JUGA:
"Saya bersama Pak Kapolres, Pak Kasdim dan Kepala Dinas Kesehatan Kediri mengecek tempat karantina yang ada di Kota Kediri. Kurang lebih nanti di setiap kelurahan kita ada tempat karantinanya. InsyaAllah kita pastikan ini akan berjalan dengan baik. Nanti kita akan karantina, kami rawat baik-baik dan akan di PCR secara gratis," jelasnya, dikutip dari Antara Selasa, 27 April.
Pekerja Migran Indonesia Harus Karantina Lebih Dulu
Tempat karantina sengaja disiapkan karena dari data Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), diperkirakan akan ada sekitar 14 ribu PMI yang akan tiba di Jatim.
Salah lokasi karantina yang didatangi Wali Kota Kediri Abdullah adalah di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Ruangan yang disiapkan mampu menampung 20 orang.
Saat ini ada satu PMI yang merupakan warga Kediri dan dikarantina. Ia baru saja tiba dari Singapura. setelah karantina selesai, ia baru dibolehkan pulang.
"Sudah ada satu warga dari Singapura yang dikarantina. InsyaAllah di hari kelima nanti kita akan lakukan PCR, kalau hasilnya negatif kita perbolehkan pulang. Kami menyadari bahwa mereka harus pulang dikarenakan ada yang kontraknya sudah habis dan memang waktunya pulang. Akan tetapi prosedurnya harus seperti ini supaya kita bisa mengamankan dan menjaga keselamatan seluruh warga Kota Kediri," jelasnya lagi.
Selain terkait tempat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.