KEDIRI - Sejumlah nama muncul dan dinilai pantas untuk menjadi ketua umum Nahdlatul Ulama, salah satunya adalah nama K.H. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa dengan Gus Yahya.
Dukungan Mengalir untuk Gus Yahya
Dukungan kepada Gus Yahya muncul dari Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Jawa Timur. Mereka menjalankan amanat kiai-kiai sepuh untuk mendukung K.H. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dan Gus Yahya sebagai Ketum PBNU.
BACA JUGA:
"Kami mengamankan dawuh kiai sepuh untuk mendukung dan mengusung K.H. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU," ujar Gus Salam, sapaan akrab K.H. Abdussalam Shohib, di Kediri dikutip Antara, Selasa, 14 Desember.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Abdussalam Shohib menjelaskan bahwa pertemuan telah diadakan dan itu menjadi konsolidasi terakhir menjelang Muktamar NU di Lampung. Dalam pertemuan tersebut, PCNU se-Jatim diundang di acara yang digelar di Pondok Pesantren Al Falah Putri, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Gus Salam juga mengatakan bahwa dukungan kepada dua sosok tersebut sudah lama. Bahkan sudah dikeluarkan SK PWNU yang sifatnya mengikat organisasi.
Ia menyatakan pihaknya sudah bulat mengamankan keputusan PWNU Jawa Timur dengan semua PCNU di Jatim.
"Dukungan ini sudah final, sudah lama, bahkan 2 bulan lalu sudah mengeluarkan SK PWNU yang sifatnya mengikat, bulat di Jatim mendukung K.H. Miftachul Akhyar dan Gus Yahya sebagai Rais Aam dan Ketua Umum PBNU," ujar pengasuh Pesantren Denanyar, Kabupaten Jombang ini.
Muktamar NU Diharapkan Jaga Persatuan
Menurut dia, kegiatan Muktamar NU di Lampung mendatang penuh dinamika dari berbagai aspek.
Ia juga ingin agar nantinya kegiatan Muktamar tetap menjaga persatuan, kekompakan, dan kebersamaan sehingga muktamar bisa berlangsung dengan baik, damai, sejuk, dan ada beragam pemikiran progresif untuk NU.
Hal yang sama diungkapkan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Putri, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, K.H. Abdurrahman Al Kautsar.
"Kalau kami prinsipnnya dari yang muda, kami di sini kumpul dalam rangka soliditas nderek dawuh Romo Kiai Anwar (K.H. Anwar Mansyur, Rois Syuriah PBNU Jatim) sebagai guru kami, beliau arahkan ke mana. Harapan kami, normatif agar NU benar-benar bisa lebih baik pada masa akan datang," kata Gus Kautsar, sapaan akrabnya.
Regenerasi NU Harus Dijaga
Sebagai organisasi yang besar, kata Gus Kautsar, regenerasi di tubuh NU harus terus dijaga.
"Prinsipnya sebuah organisasi yang mapan tentu bisa melahirkan generasi berikutnya. Dari kami tidak ada satu pun yang merasa ada kelemahan pimpinan Romo Kiai Said (K.H. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU). Akan tetapi, organisasi yang mapan pasti mampu melahirkan generasi berikutnya," ujar dia.
Dalam kegiatan itu, dihadiri oleh seluruh PCNU se-Jatim termasuk jajaran pengurus PWNU Jatim. Hadir pula Pengasuh Pesantren Al-Falah Ploso Kabupaten Kediri Kiai Haji Nurul Huda Djazuli, Pengasuh PP Lirboyo Kediri sekaligus Rais Syuriah PWNU Jatim K.H. M. Anwar Manshur, Pengasuh PP Al Amien, Kota Kediri, K.H. Anwar Iskandar, dan berbagai tamu undangan lainnya