SURABAYA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melakukan kunjungan ke sejumlah kiai dan pondok pesantren besar yang ada di Jawa Timur. Silaturahmi tersebut dilakukan selama tiga hari yang dimulai pada Rabu 18 Mei 2022.
“Kita mewakili mandat yang berat dari para muazis jamiah ini. Barokah kebaikan hadir dalam jamiyah ini. Khusus dari KH Syamsul Arifin, apa yang kita lakukan semoga mendapatkan kemudahan dan keberkahan,” ucap Gus Yahya dalam keterangannya diterima di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 18 Mei.
BACA JUGA:
Maksud Kunjungan Yahya Cholil Staquf
Menurut penjelasan KH Yahya Cholil Staquf, kunjungan yang dilaukannya bermaksud untuk mendapatkan keberkahan dari para muazis pendiri NU salah satunya di Situbondo.
Gus Yahya mengungkapkan bahwa PBNU saat ini tengah berusaha meningkatkan disiplin organisasi dan mempererat kebaikan. Ia berharap agar dari mulai ranting hingga ke atas sampai PBNU diupayakan tidak ada nada yang tidak seirama dengan keseluruhannya.
“Mudah-Mudahan dengan barokah para muazis semuanya bisa tercapai," kata Gus Yahya.
Silaturahmi Gus Yahya
Usai silaturahmi di kediaman KH Azaim, Gus Yahya lantas melanjutkan sowan ke kediaman Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari Pesantren Sukorejo.
Silaturahmi Gus Yahya kemudian dilanjutkan ke kediaman KHR Muhammad Kholil Asad (Ra Kholil) yang ada di Pesantren Wali Songo Situbondo.
"Kegiatan kumpul para kiai seperti ini penting. Jadi bisa saling bersilaturahmi saling tukar pemikiran. Saya bangga Ketum PBNU menghidupkan budaya keliling ke kiai-kiai," ujar Ra Kholil.
Keliling Pesantren
Keliling ke kiai seperti yang dilakukan Gus Yahya, kata Ra Kholil mengingatkan pada KH Wahab Hasbullah dan KH Abdurrahman Wahid yang juga suka keliling ke pesantren dan kiai-kiai.
Selama tiga hari, silaturahmi pada Rabu dimulai dengan ziarah ke Makam KHR Asad Syamsul Arifin, KHR Syamsul Arifin dan KHR Fawaid Asad yang ada di Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo Asembagus Situbondo.
Di Pesantren Sukorejo, kedatangan Gus Yahya langsung disambut KHR Ahmad Azaim Ibrahimy serta sejumlah ulama pengasuh pesantren Sukorejo.
Usai ziarah di makam, Gus Yahya yang datang ditemani Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PBNU Amin Said Husni ini lantas mengikuti salat dzuhur berjamaah dan silaturahmi ke kediaman KH Azaim.
"Momentum kedatangan Ketua Umum PBNU semacam inilah yang kami rindukan. Di tempat ini ada banyak sejarah panjang Nahdlatul Ulama," tutur KH Azaim ketika menyambut Gus Yahya.
Cerita Penerimaan Mandat
KH Azaim lantas menceritakan momentum KHR Asad Syamsul Arifin menerima mandat tongkat dan tasbih dari Syaichona Cholil Bangkalan sebelum NU didirikan.
KH Asad pula yang dipercaya oleh Hadratusyech Hasyim Asy'ari untuk mengkonsultasikan tentang NU dan lambang-nya.