SURABAYA - Peran Khofifah Indar Parawansa diperlukan dalam jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Menurutnya, Khofifah diperlukan karena punya kemampuan sebagai seorang teknokrat.
"Itu alasan saya mengapa memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai perempuan pertama yang masuk sebagai jajaran menjadi Ketua Tanfidziyah PBNU," jelas Gus Yahya ditemui usai Silaturahim Harlah Ke-99 NU di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu 16 Februari.
BACA JUGA:
Khofifah dalam Tubuh PBNU
Dipilihnya Khofifah, termasuk Alissa Wahid di struktural PBNU tidak karena masalah gender, namun lebih ke kualitas dan kebutuhan peran keduanya.
"Kalau ada yang lebih baik dari Mbak Khofifah, mungkin dia tidak saya ajak masuk. Bagi yang mempertanyakan kualitasnya, cari yang lebih baik dan tunjukkan ke saya. Tapi saya yakin, di Indonesia tak ada yang lebih teknokrat dari dia," katanya.
Gus Yahya mengatakan bahwa dalam ormas yang saat ini dipimpinnya, ia ingin diurus laksana pemerintahan sehingga diperlukan kecakapan teknokrasi.
Ia juga sempat mengenang sewaktu menjadi juru bicara Presiden Gus Dur beberapa tahun lalu, yang sampai sekarang tak berani ditanyakan alasan memilih Khofifah langsung terjun ke eksekutif, bahkan sampai menjadi menteri.
Khofifah Dipercaya Dua Presiden
Selain menjadi menteri di era Presiden Gus Dur, Khofifah juga pernah dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial, lalu sekarang menjabat sebagai Gubernur Jatim.
Ia juga akan meminta Khofifah berkeliling ke seluruh PWNU se-Tanah Air untuk mengajar tentang pendidikan teknokrasi kepada seluruh pengurus, baik di tingkat provinsi maupun cabang.
"Tapi sebelum ke luar provinsi, tolong ajarkan tentang teknokrasi di tubuh PWNU Jatim. Setelah tingkat provinsi, kemudian cabang-cabang," kata dia.
"Sekali lagi, saya minta Bu Khofifah sebagai ketua untuk mengajarkan tentang bagaimana mengelola dan membangun teknokrasi di tubuh NU," katanya menambahkan.
Harlah NU Digelar di Bangkalan
Di sisi lain, pada kesempatan tersebut turut hadir sejumlah pengurus tanfidziyah, rais syuriah PBNU maupun Ketua PWNU se-Tanah Air.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menjelaskan bahwa rangkaian Harlah NU puncaknya digelar di Kabupaten Bangkalan, Madura, yang dipilih karena menjadi tanah kelahiran KH Syaichona Kholil.
Artikel ini telah tayang dengan judul Gus Yahya: NU Butuh Khofifah.
Selain terkait PBNU, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.