Kelangkaan Minyak Goreng di Jatim, Gubernur Khofifah: Jangan Ditunda atau Ditimbun
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat melakukan peninjauan ke salah satu pabrik minyak goreng di Kabupaten Gresik untuk memastikan produksi beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim.

Bagikan:

SURABAYA - Kelangkaan minyak goreng di Jawa Timur mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia meminta agar Satgas Pangan melacak dan menelusuri distribusi minyak goreng yang kini menyebabkan kelangkaan di sejumlah toko ritel dan kemudian berdampak ke masyarakat.

"Distributor harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya di gedung Negara Grahadi di Surabaya dikutip Antara, Senin, 21 Februari.

Kelangkaan minyak goreng di Jawa Timur

Tak hanya itu, Khofifah berharap agar distributor minyak goreng tidak tunda penyaluran komoditas yang kini langka di pasaran tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan HET minyak goreng per liternya per tanggal 1 Februari lalu. Adapun rincian HET tersebut adalah Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp11.500 untuk minyak goreng curah.

Meski demikian, hingga saat ini di pasar tradisional maupun pasar modern masih terjadi kelangkaan minyak goreng. Di pasar tradisional bahkan harga minyak jauh di atas HET.

"Kasihan masyarakat, apalagi saat ini dalam situasi pandemi. Jangan ditunda atau ditimbun, dan segera distribusikan ke seluruh pasar," ucap dia.

Seharusnya Kelangkaan Tak Terjadi

Gubernur Khofifah mengatakan, dalam inspeksi mendadak ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi sehingga seharusnya kelangkaan tidak terjadi.

Di Jatim, jumlah produksi minyak goreng per bulan mencapai 63 ribu ton, sedangkan total konsumsi per bulan hanya 59 ribu ton, yang artinya Jatim mengalami surplus sebanyak 4 ribu ton per bulan.

"Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Operasi Pasar Berkelanjutan

Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan agar bisa terus memastikan suplai pasokan sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat.

Khofifah pada siang tadi menggelar operasi pasar di halaman Kantor Kecamatan Pacet Mojokerto yang totalnya sebanyak 4 ribu liter minyak goreng murah digelontorkan.

Khofifah Sempat Bagikan Bantuan Modal Usaha

Setiap masyarakat hanya diperbolehkan membeli sebanyak 2 liter per orang seharga Rp25 ribu, yang syaratnya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Usai meninjau operasi pasar minyak goreng, Khofifah menyerahkan bantuan modal usaha bagi pengusaha ultra mikro kerja sama antara Pemprov dan BAZNAS Jatim.

"Semoga bantuan berupa zakat produktif menjadi semacam bantalan ekonomi bagi masyarakat yang tergolong rentan miskin, agar tidak jatuh miskin," tutur Khofifah.

Artikel ini telah tayang dengan judul Gubernur Jatim Minta Satgas Pangan Lacak Distribusi Minyak Goreng.