Sopir Bus PO Harapan Jaya Jadi Tersangka dalam Kasus Kecelakaan dengan Kereta Api di Tulungagung
Kecelakaan bus PO Harapan Jaya dengan Kereta Api (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Sopir bus PO Harapan Jaya, Septianto Dhany ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan antara bus dengan KA Dhono Penataran di Tulungagung, Jawa Timur. Kecelakaan sendiri terjadi pada hari Minggu, 22 Februari.

"Tersangka sudah kami amankan. Seluruh alat bukti berikut keterangan saksi menunjukkan bahwa sopir bus bersalah karena mengemudi di jalur yang seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan besar (bus)," terang Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto dikutip Antara, Selasa, 1 Maret.

Sopir Bus PO Harapan Jaya Jadi Tersangka

Penetapan tersebut dilakukan setelah kepolisian menganalisa seluruh alat bukti yang ada dalam kecelakaan bus tersebut, mulai dari keterangan saksi, hasil olah TKP, pengakuan sopir bus saat diperiksa penyidik kepolisian serta hasil forum diskusi grup bersama jajaran Dishub, Korlantas Polri, serta PT KAI.

Analisis sendiri dilakukan oleh Tim Korlantas Polri menggunakan alat TAA (traffic accident analysis), yang menghasilkan model tiga dimensi kecelakaan.

Polisi kini mendalami kondisi psikis pengemudi bus tersebut. "Kami melakukan pendalaman pihak keluarga (tersangka), apakah pernah sakit atau punya masalah keluarga," ujarnya.

Sopir Akui Bersalah

Menurut Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Muhammad Bayu Agustyan, sopir bus mengakui bersalah karena melaju di jalan yang dilarang untuk kendaraan besar.

Sopir mengaku saat kejadian hanya berkonsentrasi di jalur sempit saat menyeberangi perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru. Hanya beberapa meter dari titik keberangkatan bus yang membawa rombongan wisata dengan tujuan ke Taman Safari 5 Malang.

"Tersangka mengatakan saat kejadian dirinya tidak melihat ada kereta yang datang dari arah selatan karena fokus ke jalan sempit di perlintasan sebidang yang ada di depannya," kata Agustyan.

Tersangka Terancam Penjara

Jalur perlintasan di lokasi memang cukup sempit untuk dilintasi kendaraan besar seperti bus karena di sebelah kanan dan kiri terdapat patok besi.

"Pada saat itu penumpang baru saja masuk, banyak yang ngobrol sehingga ramai dan tidak mendengar klakson KA yang datang," paparnya.

Tersangka dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, dengan ancaman enam (6) tahun penjara.

Artikel ini telah tayang dengan judul Polisi Tetapkan Sopir Bus Harapan Jaya Tersangka Kecelakaan Maut dengan Kereta Api di Tulungagung.