SURABAYA - Menjelang Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kediri, Jawa Timur mengajak agar para santri berperan aktif dalam memantau pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
"Kami meminta peran serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024, termasuk santri. Sesuai dengan tahapan, pelaksanaan Pemilu 2024 ini sudah mulai di Juni 2022," ucap Ketua Bawaslu Kota Kediri Mansur di Kediri, Selasa 15 Maret.
BACA JUGA:
Bawaslu Gelar Sosialisasi Pemilu 2024
Bawaslu Kota Kediri sendiri menggelar sosialisasi terkait pelaksaan Pemilu 2024 di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri. Dalam kegiatan tersebut, Bawaslu menjelaskan tahapan jadwal Pemilu 2024. Bawaslu juga menegaskan bahwa pemilu digelar sesuai dengan aturan dan jadwal, sehingga tak ada penundaan pemilu. Hal ini juga sesuai dengan UUD 1945, bahwa pemilu dilakukan setiap lima tahun sekali.
"Kami juga sosialisasi menepis isu penundaan. Sudah ada di konstitusi. SK KPU juga ada, sehingga otomatis Bawaslu juga mengawal untuk tetap dilaksanakan pemilu sesuai dengan tahapan. Ini tidak bisa ditunda lagi. Jika genting pun, jadwal maju, seperti Reformasi 1998, malah jadwal maju," ujar dia dikutip Antara.
Santri Harus Dapat Pendidikan Politik
Ia pun mengatakan, para santri juga harus mendapatkan pendidikan politik. Dengan itu, mereka pun mempunyai bekal terkait dengan pemerintahan sehingga bisa berpartisipasi dan memberikan pilihan yang terbaik untuk bangsa.
Ia juga menambahkan, Bawaslu Kota Kediri juga akan mendata para santri yang usianya di atas 17 tahun, sebab sudah mempunyai hak untuk memilih. Mereka yang belum terdata, akan direkomendasikan datanya ke KPU untuk mendapatkan hak pilihnya.
"Pemilih yang usianya sudah 17 tahun kami data untuk difaktualkan. Nanti kami akan merekomendasikan ke KPU," kata dia.
Ponpes Tak Boleh Dipakai Kampanye
Pihaknya juga berharap nantinya pondok pesantren juga ikut mendukung pemerintah, agar menolak kampanye dalam bentuk apapun di area pondok maupun lingkungan pendidikan.
"Lembaga pendidikan dan tempat ibadah jangan sampai ditempati kampanye dalam bentuk apa pun," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri Kiai Sunarto mengatakan bahwa pesantren yang dipimpinnya menyatakan taat pada aturan pemerintah terkait dengan pemilu.
Sunarto juga menambahkan, pihaknya menyambut baik sosialisasi ini. Para santri bisa memahami peran pengawas pemilu sehingga nantinya mereka bisa memberikan masukan dan ikut partisipasi-nya memberikan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami tentunya berharap saat pemilu berlangsung tetap terjaga situasi yang kondusif," ujar dia.
Acara itu digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain diikuti santri dari Pesantren Wali Barokah Kediri, juga sejumlah pesantren binaan LDII lainnya di Kota Kediri yang ikut secara daring.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bawaslu Ajak Santri Aktif Pantau Pemilu dan Tegaskan Tak Ada Penundaan Pemilu.