Wabah PMK di Jatim: Puluhan Sapi di Magetan Diisolasi Setelah Dinyatakan Positif
Wabah PMK di Jatim (FOTO VIA ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran wabah PMK di Jatim. Temuan terbaru, sebanyak 25 ekor sapi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal itu diketahui setelah petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat melakukan pemeriksaan terhadap sapi milik warga.

Temuan Wabah PMK di Jatim

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Magetan Nur Haryani menjelaskan bahwa puluhan sapi yang terjangkit PMK itu adalah temuan dan pemeriksaan sejak tanggal 12 hingga 16 Mei 2022.\

"Per tanggal 15 Mei 2022, Kabupaten Magetan dinyatakan positif PMK. Pada tanggal 15 Mei itu tercatat ada 24 ekor sapi yang positif, kemudian kemarin ada tambahan 1 dinyatakan positif PMK," ujar Nur Haryani di Magetan dikutip Antara, Selasa, 17 Mei.

Sapi yang terjangkit PMK itu ada di Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan dan Desa Turi, Kecamatan Panekan.

Awal Temuan

Menurut dia, terdeteksinya puluhan ekor sapi terjangkit PMK itu, berawal dari laporan warga. Petugas mendapat laporan bahwa puluhan ekor ternak sapi tersebut mengalami gejala flu dan kejang-kejang,  bahkan beberapa ekor di antaranya juga mengalami kuku lepas.

Mendapati laporan tersebut, kemudian petugas Disnakkan mengambil sampel pemeriksaan puluhan ternak tersebut. Sampel lalu dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Yogyakarta. Fasilitas milik Kementan itu kemudian pada Sabtu (14/5) malam mengonfirmasi bahwa 25 sampel yang dikirim positif mengidap PMK.

Nur menjelaskan, ternak yang terjangkit PMK pasti menulari ternak lain dalam satu kandang. Karena itu, sapi-sapi yang terjangkiti dan sekandang dilakukan diisolasi selama 14 hari. Selain itu, untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya melakukan isolasi terhadap dua kecamatan wilayah jangkitan PMK.

Satgas Pemberi Edukasi

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan saat ini juga membentuk satgas untuk memberikan edukasi kepada para peternak terkait penularan PMK yang merugikan secara ekonomi.

"Dua kecamatan yang terdapat temuan sapi positif PMK, kita lockdown. Artinya sapi-sapi di dua kecamatan tersebut untuk sementara tidak boleh keluar daerah," kata dia.

Data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat, populasi sapi di wilayah setempat mencapai 118.000 ekor, sementara untuk kambing dan domba sekitar 100.000 ekor. Hewan ternak tersebut sebagian didatangkan dari luar daerah Magetan.