5 Perbedaan Mi Instan Jepang, Korea, dan Indonesia: Dari Penyebutan Sampai Cara Memasak
Mi Instan (Katerina Holmes/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA – Mi instan merupakan pilihan praktis untuk sajian kuliner saat makan. Menyantap mi instan juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan setiap negara, khususnya di Asia, pun punya keluaran mi instan tersendiri.

Negara yang paling populer dengan produksi mi instan di Asia yaitu Korea, Jepang, dan Indonesia. Mungkin sekilas terlihat sama. Tapi, masing-masing mi instan dari tiga negara tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan kekhasan tersebut yang menjadi pembeda antara mi instan Korea, Jepang, dan Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, berikut VOI sajikan informasi terkait 5 perbedaan mi instan Korea, Jepang dan Indonesia.

Penyebutan

Perbedaan mi instan Jepang, Korea, dan Indonesia terletak pada penyebutannya. Di Indonesia, orang sering menyebut mi instan dengan nama merek dari produk mi instan. Di Korea, orang-orangnya menyebut mi instan dengan sebutan ramyeon. Sementara di Jepang, lebih dikenal dengan sebutan ramen.

Berat Kemasan

Perbedaan mi instan dari tiga negara ini pun dapat dilihat dari berat kemasan. Di Indonesia, umumnya mi instan dengan merek apapun memiliki berat 70-85 gram. Untuk harga, biasanya berkisar antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu.

Di Jepang, ada beberapa pilihan berat kemasan dari 85 gram, 100 gram, dan 120 gram. Harga jualnya juga lebih mahal, yakni berkisar Rp5 ribu sampai Rp15 ribu.

Sedangkan mi instan di Korea umumnya memiliki berat 115-140 gram dan dijual dengan harga mahal, yakni berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.

Varian Mi Instan

Jepang memiliki banyak varian mi instan. Ada mi instan kuah, ada juga goreng atau disebut yakisoba. Dua varian itu juga punya banyak rasanya.

Untuk mi instan kuah tersedia rasa miso, shio, kitsune udon, shoyu, kari, dan pedas. Untuk mi goreng tersedia tambahan seperti mayonaise, wasabi, teriyaki, dan mayo.

Sementara kalau di Korea kebanyakan mi instannya berkuah. Ada ragam rasa dengan citarasa lokal, mulai dari kimchi, jjampong, dan yukgaejang.

Sama seperti Jepang, Indonesia juga punya varian mi instan kuah dan goreng. Untuk mi kuah ada banyak varian rasa, seperti soto, kari ayam, ayam bawang, dan mi kocok.

Sedangkan untuk varian mi goreng, tersedia rasa original, ayam geprek, rendang, hingga cabai hijau.

Bumbu

Tiap-tiap negara memiliki mi instan yang dikemas dengan bumbu berbeda. Di Korea, bumbunya terdiri dari bubuk kaldu dan sayuran kering. Ada juga tambahan bubuk keju pada varian tertentu.

Sementara di Jepang biasanya memakai bubuk, minyak, sayuran kering, mayonaise. Sedangkan di Indonesia, bumbunya hanya terdiri dari bubuk dan minyak. Namun, di beberapa produk terdapat sayuran kering dan bawang goreng.

Cara memasak

Meski produknya sama, tapi mi instan dari Korea, Jepang, dan Indonesia, memiliki perbedaan cara memasak. Di Indonesia, kebanyakan mi di masak menggunakan panci bergagang satu kemudian bumbu dimasukkan ke dalam piring. Baru setelahnya mi dicampur dan diaduk.

Berbeda dengan cara memasak mi instan ala Korea dan Jepang. Biasanya, orang Jepang dan Korea menggunakan panci bergagang dua dan berbahan alumunium. Bahan tersebut bisa menghantarkan panas lebih cepat. Setelah itu, bumbu dimasukkan ke dalam rebusan air baru masukkan mienya dan masak hingga matang. Orang Korea dan Jepang juga terbiasa makan mi instan langsung dari pancinya. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Serupa Tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Mi Instan Jepang, Korea, dan Indonesia.

Selain terkait mi instan, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.